Sabtu, 06 Januari 2018

Khutbah Tema "Pemboikotan Produk Produk Yahudi"



Khutbah Jum'at - Umat Islam Satu Tubuh

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَأَشْكُرُهُ، وَأَسْأَلُهُ الْمَغْفِرَةَ يَوْمَ الدِّيْنِ.

وَأَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَامَحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ

اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ

فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Jamaah Jum’at yang berbahagia.

Pada kesempatan yang mulia ini mari sama-sama kita bersyukur atas Karunia, Rahmat serta Maghfiroh dari Allah SWT, atas segala nikmat yang dianugrahkan kepada kita sebagai umat islam yang selalu diberi bimbingan taqwa dalam menjalankan segala aktifitas ibadah, baik beribadah kepada Allah maupun ibadah muamalah, yakni berbuat atau berperilaku baik antar sesama manusia dan mahluk Allah lainnnya.
Yang kedua mari sama-sama kita senantiasa kembali  bersyukur  kepada Allah yang senantiasa menjaga, melindungi dan mengayomi kita di dalam negara yang Aman ini, negara yang Indah ini dengan keanekaragaman Alam, suku dan budaya yang Nyaman, dan Damai dalam persatuan dan kerukunan.
Karena sesungguhnya bila tidak ada (Kasih Sayang) Rahmat  Allah kepada kita, maka nasib bangsa Indonesia bisa jadi seperti negara-negara islam minoritas  yang dijajah, ditindas dan dibantai oleh kaum kuffar yang membenci islam.

Jamaah Jumat yang berbahagia.
Perumpamaan Umat Islam sebagaimana digambarkan Rasulullah Saw. bagaikan satu tubuh. Hadits Rasul yang diriwayatkan oleh Nu’man bin Basyir berbunyi:
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى (رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim).

Bila seorang atau sekelompok mukmin menderita kesulitan, maka mukmin yang lain juga seharusnya merasakan itu. Itulah makna ukhuwah sesungguhnya. Islam mendorong Umatnya untuk menjalin ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari. Agar mereka dapat merasakan apa yang diderita saudaranya se-agama, untuk selanjutnya memberikan bantuan apapun bentuknya agar meringankan beban dan penderitaan saudaranya itu.

Betapa banyak Kaum Muslimin di penjuru bumi yang masih belum merasakan ketenangan dan ketentraman hidup. Betapa Negara-negara mayoritas Muslim sekarang sedang bergejolak yang sedang booming saat ini, demi memperjuangkan Masjidil Aqsha dan demi memperjuangkan kemerdekaan palestina atas penjajahan yahudi Israil.
ADA SEBUAH KISAH
Disuatu hotel di Eropa, ada seorang yahudi keluar dari hotel jam 11 malam. Dia ingin mencari taksi untuk pergi ke suatu tempat. Saat itu kondisi cuaca sangat buruk, hujan dan salju turun secara bergantian.
“pak.. tolong panggilkan taksi..”. mintanya pada kariawan hotel.
Kemudian datanglah taksi yang dimintanya, lalu dia mengatakan..
“jangan.., jangan yang itu, biarkan taksi itu itu lewat”. Jawab yahudi kepada kariawan hotel.
Kemudian datang taksi yang kedua. “jangan.., jangan yang itu. saya tidak mau taksi yang itu.” Taksi yang kedua pun lewat.
Kemudian taksi yang ketiga, taksi yang keempat, taksi yang kelima dan seterusnya sampai taksi yang kesembilan…
Hingga saatnya taksi yang kesepuluh, barulah yahudi ini mau naik.
Karena penasaran, karyawan hotel itu bertanya. “pak.. kenapa bapak naik taksi yang ini?? Kenapa dengan Sembilan taksi yang tadi??”
Orang itu menjawab dengan pantang. “ Saya tidak tahu siapa pemilik taksi yang tadi, tapi saya tahu pemilik taksi yang kesepuluh ini, adalah orang yahudi.”
Saya tersentak mendengar cerita itu, saya baru faham betapa orang yahudi saangat sangat memperhatikan setiap uang yang keluar dari kantongnya.
Dia harus yakin bahwa uangnya kembali pada kantong orang yahudi juga.
Bagaimana dengan kita?? Ternyata sudah lama mereka memboikot prodak muslim.
 Dan sementara  kita, baru mau memboikot prodak yahudi saja, masih berdebat diantara kita.
14 bels abad yang lalu, Allah SWT sudah menurunkan ayat tentang boikot..
“Hai manusia.. Makanlah apa apa yang ada dibumi yang halal dan baik. Apa yang baik itu??Baik dari segi kesehatan, baik dari segi ekonomi, baik dari segi politik dan baik dari segi militer.
Janganlah kalian mengikuti langkah langkah Syaithan. Sungguh Syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
Ayat ini diturunkan untuk seluruh manusia. Untuk memboikot yahudi  beserta antek-anteknya. Boikot ini adalah boikot pada semua prodak-prodak syaitan, karena bertujuan untuk menjajah dan menghancurkan umat islam.
Oleh karena itu, mari… kita boikot prodak prodak yahudi beserta prodak antek-anteknya mulai hari ini. Mari berusaha menghindari mengkonsumsi (makan-minum) dan membeli prodak prodak mereka.
Baigamana dengan kita? Jika seluruh muslim tidak membeli dan memakai prodak yahudi. Berapa banyak kebaikan ekonomi yang bisa kita rasakan…
Berapa banyak nyawa  saudara kita yang bisa kita selamatkan…
Maka , Ayo bangun ekonomi umat, cintai prodak sesama muslim.
Mulailah dari diri sendiri dan mulailah hari ini.
Jangan pernah serahkan urusan umat islam kepada yang tidak peduli dengan umat islam. Sesunggunya Pertolongan Allah udah Dekat. Dan Allah bersama orang-orang yang sabar.
Silahkan para jam’ah mencari di internet untuk mebuka wacana segala prodak-prodak yahudi, yang harus kita hindairi. Demi loyalitas keselamatan dan kepedulian kita atas seluruh umat muslim di dunia.

Jamaah Jumat yang berbahagia.

Islam mendorong Umatnya untuk membantu siapa yang membutuhkan. Dan pada hakikatnya menolong orang yang membutuhkan juga berarti bahwa menolong diri sendiri. Ada kaedah dalam bahasa Arab yang berbunyi: aljazaa’ min jinsil ‘amal, bahwa balasan seperti amal yang dilakukan. Karena itu dengan kaedah tersebut kita bisa memahami sabda Rasulullah Saw.
Dalam hadits  diriwayatkan Ibnu Umar ra., Rasulullah Saw. bersabda:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ  قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ، وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ).

Artinya: Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak boleh ia menzalimi dan membiarkannya (dalam bahaya), siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. (HR. Bukhari dan Muslim). Siapa yang menolong saudaranya maka Allah SWT. yang akan langsung memberikan pertolongan kepadanya. Dan pertolongan dari Allah SWT., itu mencakup di Dunia dan Akhirat.

Jamaah Jumat yang berbahagia.

Ada beberapa amal yang bisa dilakukan untuk meringankan dan menyelesaikan masalah sesama. Diantaranya dengan doa. Berdoa adalah satu amal ringan namun cukup memiliki pengaruh. Apalagi doa zahril gaib, yaitu doa dibaca ketika sedang tidak bersama orang yang kita doakan. Lantara membaca doa zahril gaib, Malaikat akan mendoakan si pembaca doa. Rasulullah Saw. bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Abu Darda’ ra.:
 
Artinya: Doa seorang Muslim untuk saudaranya dalam keadaan zahril gaib (tidak bersama saudara yang didoakan) mustajab, (dan) di atas kepalanya (orang yang mendoakan) ada Malaikat yang diutus, setiap kali orang itu berdoa untuk kebaikan saudaranya, maka Malaikat itu akan berkata “amin, dan bagimu seperti itu juga”. (HR. Muslim).

Jamaah Jumat yang berbahagia.

Amal lain yang bisa menjadi sarana membantu saudara kita adalah berinfak.
Allah SWT. bahkan memberikan balasan yang tiada tara bagi (orang yang berinfak) di jalanNya. Allah SWT berfirman:
مثلُ الّذِين يُنْفِقُون أمْوالهُمْ فِي سبِيلِ اللّهِ كمثلِ حبّةٍ أنْبتتْ سبْع سنابِل فِي كُلِّ سُنْبُلةٍ مِئةُ حبّةٍ واللّهُ يُضاعِفُ لِمنْ يشاءُ واللّهُ واسِعٌ علِيمٌ

Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (Al Baqarah: 261).

Namun dalam konteks palestina ini infak yang paling efektif bagi kita dan paling berpengaruh sebagai Wala loyalitas kita sesama muslim dunia dan bara’ kita atas orang kuffar yahudi dan antek-anteknya ialah memboikot segala prodak-prodak yahudi. Karena dengan itu yahudi beserta antek-anteknyalah  yang mempunyai perusahaan besar segala bidang makanan, minuman, dan teknologi yang banyak sekali dikonsumsi oleh umat islam secara tidak sadar


Jamaah Jumat yang berbahagia.

Tentunya selain doa dan infak, masih banyak sarana dan amal yang bisa kita lakukan untuk menolong sesama. Sebagai bukti perhatian terhadap kondisi Kaum Muslimin, khususnya negara kita sendiri Indonesia. Masyarakat Indonesiapun juga sangat membutuhkan pertolongan dan perhatian dari kita semua.
Siapa yang memiliki kekuatan harta bisa dengan hartanya. Siapa yang memiliki kekuatan kepemimpinan dan kekuasaan bisa dengan kekuatan itu. Siapa yang hanya bisa berdoa, itulah bukti perhatian terhadap saudara seakidah. Dan setiap amal yang dilakukan untuk menolong sesama Muslim merupakan salah satu indikasi keimanan seseorang. Rasul Saw. bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Sahabat Anas ra.:
عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
(رَوَاهُ الْبُخَارِىُّ).
Artinya: “Tidak beriman seorang diantara kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”. (HR. Bukhari).

Semoga Allah SWT. mencatat kita sebagai orang-orang yang beriman dengan sejatinya. Memudahkan kita untuk senantiasa menolong saudara-saudara kita se-aqidah. Semoga Allah SWT. memberikan kemudahan bagi Kaum Muslimin yang masih teraniaya di berbagai penjuru bumi. Menolong mereka yang belum bisa merasakan keamanan dalam menjalankan kewajiban-kewajiban agama. Melindungi mereka dari kerusakan yang digencarkan oleh musuh-musuh Islam. Âmîn yâ rabbal ‘âlamîn.
 
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَ نَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَ ذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ


Khutbah kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَكَفَى، وَسَلَامٌ عَلَى عِبَادِهِ الَّذِيْنَ اصْطَفَى، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْحَمْدُ فِي الآخِرَةِ وَالأُوْلَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المُصْطَفَى، وَخَلِيْلُهُ الْمُجْتَبَى، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ بِهُدَاهُمُ اهْتَدَى، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْراً.
أَمَّا بَعْدُ:
عِبَادَ اللهِ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ 
إن الله وملائكته يصلون على النبي ياأيها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ،.
رَبِّ اجْعَلْ هَـذَا الْبَلَدَ آمِناً وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الأَصْنَامَ
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
اَللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلَآءَ وَالْبَلَآءَ وَالْوَبَآءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَآئِدَ وَالْمِحَنَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بَلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً اِنَّكَ عَلَى كُلِّى شَيْئٍ قَدِيْرٌ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، ﴿إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (90) وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلا تَنْقُضُوا الأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ﴾ [النحل: 90-91]، واذكروا الله العظيم الجليل يذكركم، واشكروه على نِعَمِهِ يزِدْكم، ﴿وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ﴾ [العنكبوت: 45]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Islamisasi Makanan

Mukhammad Muti’ur Ridho (Ushuluddin Semestester 5B) Judul Buku       :Indahnya Fiqih Praktis Makanan Penulis              : Abu Ub...